Petualangan Berenang Bersama Hiu Paus / Whaleshark di Nabire Papua

Whale Shark - Juara Harapan Lomba Foto Satwa Taman Safari Indonesia Tahun 2012

Film ini adalah film awal / pertama saya membuat film travelling atau petualangan ala saya yang menonjolkan Pesona Indonesia dalam karya sinematografi yang cinematic. Waktu itu sekiranya bulan Juli tahun 2012, kebetulan sekali saya bersama group penyelam dari sekolah diving saya belajardiving.com merencanakan untuk mengadakan trip menyelam ke Nabire dengan tema Whaleshark adventure, alias petualangan bersama Ikan Hiu Paus.

Di Film ini juga pertama kali saya membuat travelling video dengan membawa serta drone andalan saya yang waktu itu masih berupa Helicam / Helicopter Camera dari jenis TREX 550. Ukuran bladenya 550mm, dengan panjang frame kurang lebih 1 meter. Saya kemas dalam satu hardcase besar dengan berat mendekati 18kg karena isinya helicam beserta peralatan tempurnya dari monitor, remote control, gimbal yang besar, dll.

Untuk video Underwater saya menggunakan Camera Canon 5D M2 dengan Ikelite Housing + 2x 2000 lumen lighting. Sedangkan camera darat saya menggunakan Nikon D5100 serta action camera merk Gopro Hero2 yang juga dipake untuk mengambil aerial footage di helicam.

Perjalanan dimulai dari penerbangan Jakarta - Manokwari melalui Sorong, waktu itu kita menggunakan Garuda Indonesia. Singkat cerita kami semua tiba di Kota Manokwari di Papua Barat, dan langsung menuju ke pelabuhan untuk naik ke Kapal Temukira milik PT. Grand Komodo yang sudah menunggu yang akan membawa kami ke Teluk Cendrawasih yang letaknya ditepian Samudera Pasifik.


Peserta Trip Kloter 1 diatas kapal Temukira Grand Komodo


Sore harinya, kami langsung mulai penyelaman yang tidak terlalu dekat dengan Kota Manokwari, yaitu di reruntuhan kapal / Shipwreck Kapal jepang yang bernama Shinwa Maru. Kapal ini dari jenis kapal Cargo, panjangnya kurang lebih 120 meter, dan memiliki 2 lubang besar bekas ledakan bom bersarang di lambung kapal cargo jepang ini. Beberapa alat masak, alat penyapu ranjau terlihat masih ada di kapal yang tenggelam di kedalaman 30 meter ini.

Menyelam di shipwrek ini cukup kental nuansa wreck diving nya karena kapalnya besar, dan agak-agak gelap menambah suasana 'mistis' pagi para penggemar wrek dive. Ikan-ikan jack fish, dan beberapa ikan sweetlips terlihat di kapal ini. Hati-hati keasyikan menyelam di wreck Shinwa Maru, karena lokasinya cukup dalam, awasi selalu dive computer dan sisa udara anda. Jangan sampai dekompresi atau kehabisan udara. Perhatikan juga keamanan sekitar saat akan melakukan penetrasi kedalam ruang-ruang didalam kapal, ada beberapa yang aman di lalui ada juga yang tidak aman.

Selesai penyelaman di Ship Wreck Shinwa Maru kami langsung bermalam di kapal sambil kapal berlayar menuju ke Pulau Pulau Auri, tempat persinggahan kami sebelum menuju ke Kwatisore di Nabire. Inilah kenikmatan diving ala Liveaboard (tinggal diatas kapal). Kita tak perlu repot-repot membuang waktu di transportasi dari dan ke dive spot. Dengan Liveaboard Diving, bangun tidur, sarapan, langsung nyemplung deh.

Pagi harinya kami sudah tiba di Pulau Auri, sebuah hamparan kepulauan berpasir-pasir putih, mirip dengan selat dampier di Raja Ampat. Pantai-pantainya berpasir putih dengan nyiur hijau melambai berpadu dengan biru nya langit.  Ya hari itu cerah sekali di Teluk Cendrawasih. Menyelam di Pulau-pulau auri ini cukup mengasyikan, dengan terumbu karang yang indah, serta ikan yang berwarna warni. Terkadang Ikan Sotong pun berenang menari nari tanpa takut mengikuti para penyelam.

Sore harinya kami turun bermain-main di pantai berpasir putih yang terbentang panjang di sisi Pulau Auri. Ahhh indah sekali pemandangan laut disini, birunya laut, berpadu dengan birunya langit, dan kebetulan angin pun bertiup sepoi sepoi membuat udara tak terlalu panas. Kami pun menerbangkan helicam disini, untuk mengambil video udara formasi para peserta trip yang menuliskan 'Belajar Diving.Com' yang merupakan sekolah diving kami. Ini semua seperti yang anda bisa saksikan didalam video "The blue of cendrawasih bay part 1".

Foto grup kloter 2 di Pulau Auri

Hari berikutnya tiba juga kami di Kwatisore Nabire Provinsi Papua, oh ya Nabire ini sudah beda provinsi dengan Manokwari. Kalo Manokwari merupakan ibukota provinsi Papua Barat, sedangkan Nabire terletak di provinsi Papua dengan ibukota Jayapura. Meski demikian, kami tak sempat juga mampir ke kota Nabire, karena fokus kami hanya berwisata bahari di Teluk Cendrawasih.

Pagi itu saya bangun tidur, naik keatas ruang makan untuk sarapan, dan laporan dari anak buah kapal, 1 ekor Whaleshark / hiu paus sudah sedang bermain-main di bawah kapal kita. Huaaaa....semangat sekali saya waktu itu, langsung dengan sigap saya ambil underwater camera bersiap-siap untuk NYEBUR berenang bersama Ikan yang paling besar di planet ini yaitu Whale Shark atau Hiu Bodoh / Hiu paus.

Whale shark, atau hiu paus ini adalah jenis ikan dengan ukuran yang paling besar yang pernah ditemukan di planet bumi. Ukurannya bisa mencapai belasan meter. Oh ya temen-temen jangan tertukar dengan Paus Biru yah, karena Paus itu mamalia bukan ikan. Jadi Ikan pemegang rekor terpanjang di dunia ini masih dipegang oleh Whaleshark yang punya beberapa nama panggilan berbeda di daerah-daerah indonesia antara lain Hiu Bodoh, Gorango Bintang, Hiu Paus, dan-lain-lain.

Di Nabire, dan beberapa tempat lain, hiu paus sering kali dijumpai bermain-main diatas bagan ikan. Di Bagan penangkap ikan, nelayan biasanya menebarkan ikan puri (ikan ikan kecil / teri) untuk menarik perhatian ikan besar agar berdatangan sehingga bisa ditangkap dengan mudah oleh nelayan bagan. Tak dinyana upaya ini ternyata malah mengundang perhatian para Hiu Paus / Whale Shark untuk datang ke bagan dan menyantap ikan puri yang di tebar oleh nelayan.

Whale Shark di Teluk Cendrawasih
Whale Shark di Teluk Cendrawasih


Kehadiran Ikan Hiu Paus / Whaleshark di bagan terkadang mendapat perlakuan kasar dari nelayan untuk mengusirnya. Tapi di Nabire, kehadiran Whale Shark justru malah mengundang kedatangan Penyelam dari saentero penjuru dunia untuk datang dan menyelam di Nabire. Bisa dibayangkan betapa besar uang yang masuk ke daerah ini berkat kehadiran Whale Shark / hiu paus di Nabire. Ini tentu saja tidak sebanding nilai ekonomisnya bila Whale Shark di tangkap untuk dijual. Ini yang menjadi salah satu konsep Eco Tourism yang digadang gadang oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Balik lagi ke cerita menyelam, penyelaman pertama hari itu kami turun di bagan tempat dibawahnya Whale Shark menyantap ikan ikan puri yang sengaja kami beli dari nelayan untuk ditaburkan agar Whaleshark senang berada disana. Begitu nyemplung, dan WAAAAWWWW ikan ini besaaaaarrrr sekali, sensasi yang luar biasa saat berenang didekat Whaleshark ini. Dulu saya pernah menyelam berpapasan dengan whale shark, tapi whalesharknya hanya melintas dan menjauh, tidak pernah bisa se akrab ini bermain dengan mereka. Dan dalam satu penyelaman ini, ada 3 ekor Whaleshark sekaligus di bawah bagan yang gambarnya bisa saya ambil dengan sedemikian leluasanya.

Penyelam dan Whaleshark
Penyelam dan Whaleshark

Pengambilan video dari bawah, bentuk siluet, dari samping, dari atas, dari jauh, dari dekat, dari belakang, kumplit pokoknya. Dan Whale shark ini sama sekali tidak merasa risih dengan kehadiran kami para penyelam yang jumlahnya cukup banyak. Luar biasa sekali pengalaman menyelam dengan Whale Shark di Nabire, sampai sampai udara mendekati nol baru saya naik keatas. Ini adalah contoh yang salah dalam melakukan penyelaman, tapi mohon di maafkan karena penyelaman bersama Whaleshark di Nabire ini hanya dangkal saja, sekitar 5-10 meter karena Whale shark hanya bermain dikedalaman itu.

Oh ya hati-hati kalo menyelam bersama Whaleshark di Nabire, karena kita menyelam di blue ocean alias di laut biru yang kedalamannya entah berapa meter. Dari sonar di kapal menunjukan kedalamannya mencapai 78 meter, dan yang pasti untuk laut sedalam itu kami tidak bisa mencapai dasar dengan menggunakan scuba diving equipment standard. Jadi hati-hati, jaga kedalaman, dan jaga barang bawaan anda termasuk kamera. Sekalinya jatuh, maka anda harus ikhlaskan barang tersebut ditelan lautan.

Whale Shark dibawah Bagan di Teluk Cendrawasih
Whale Shark dibawah Bagan di Teluk Cendrawasih

Hari itu kami 3x menyelam bersama Whaleshark, setelah itu keesokan harinya kami kembali ke Pulau Auri sebelum kembalik Manokwari. Selang berapa hari setelah trip ini selesai, saya pun berangkat lagi ke Nabire bersama group kedua. Dalam bulan itu saya membuat dua trip ke Nabire saking antusiasnya penyelam kita melihat ikan terbesar di dunia ini.

Tips untuk menyelam bersama Hiu Paus / Whalesharkd di Nabire adalah memastikan cuaca / kondisi laut dalam keadaan bagus selama disana. Bila angin bertiup dari utara, maka dipastikan kondisi air akan bergelombang dan sangat tidak nyaman anda menyelam di air yang bergelombang. Oleh sebab itu trip ke Nabire idealnya dilakukan saat angin selatan bertiup, antara bulan Juli / Agustus, dimana perairan Teluk Cendrawasih tenang dan cuaca pun cerah.

Demikian laporan perjalanan kami ke Teluk Cendrawasih di Papua, semoga tulisan ini berguna bagi temen-temen sekalian para pemburu Pesona negeri kita, Pesona Indonesia !   Wonderful Indonesia ! Oh ya, ini VIDEO yang kami buat sewaktu menikmati Pesona Indonesia di Teluk Cendrawasih, ENJOY !






Komentar

TULISAN LAINNYA

Ada apa di Kabupaten Fakfak Papua Barat ?

Jasa Fotografi & Video Ditawar sadis, berapa sih harga yang wajar ?

Mengintip dan Membandingkan Spesifikasi Drone DJI Mavic Air