Mengintip dan Membandingkan Spesifikasi Drone DJI Mavic Air

DJI MAVIC AIR


Pagi ini saya terima email promotional dari DJI yang isinya iklan promosi drone pabrikan DJI terbaru dari keluarga Mavic, wow yang tentunya sudah saya tunggu-tunggu sejak lama. Ya, ternyata adiknya bernama DJI MAVIC AIR yang dengan tagline Adeventure Unfolds. 

Drone dari keluarga MAVIC ini memang sudah menjadi andalan saya baik untuk keperluan personal adventure, film making, dan juga jasa foto udara di HELICAMINDO.COM . Saya pribadi menyukainya karena bentuknya yang sangat kompak mudah dibawa-bawa, dan memiliki flight time yang cukup lama. Buat saya yang sering pergi ke tempat-tempat terpencil, baik ke gunung maupun pulau-pulau terpencil, bahkan ditengah laut, keberadaan DJI Mavic sangat amat membantu dalam hal ke kompakan bentuknya.

Hadirnya drone generasi penerus DJI MAVIC PRO yang dinamai DJI Mavic Air, tentunya amat sangat menarik perhatian saya sebagai fotografer & film maker di ANRIL FILM. Tentunya saya berharap ada peningkatan spesifikasi teknis yang cukup signifikan dibanding generasi sebelumnya. Oleh sebab itu sebelum membeli, pasti akan saya bandingkan spesifikasi drone terbaru besutan DJI ini dengan kakaknya DJI Mavic Pro.



DJI MAVIC AIR FOLDED
DJI MAVIC AIR FOLDED
 

SPESIFIKASI FRAME / BODY DJI MAVIC PRO VS DJI MAVIC AIR

Hal pertama yang jadi perhatian saya dalam melihat spesifikasi sebuah drone pasti masalah konstruksinya. Pastinya mencakup berat, desain, safety, dll, saya sebagai perakit drone pastinya sedikit banyak mengerti bahwa masalah frame ini esensi dan sangat amat menentukan performa & safety. Dilihat dari beratnya, DJI Mavic Pro memiliki berat 743 Gram, sedangkan DJI Mavic Air memiliki berat 430 Gram, yang berarti  43% lebih ringan, wow pastinya, mendekati dengan DJI spark. Tapi apakah bobot yang lebih ringan 313 gr ini akan menarik para droner untuk langsung membeli DJI Mavic Air ?  Saat traveling / naik gunung sekalipun, mengurangi berat 300 gram tentunya bukan hal yang signifikan. Demikian juga dari dimensinya, DJI Mavic air memiliki dimensi ruang yang lebih kecil kurang lebih 35% dibanding DJI Mavic Pro, apakah faktor ini signifikan untuk anda langsung memutuskan membeli DJI Mavic Air ? Hm...buat saya sih belum tentu.


PERFORMA DASAR TERBANG & AIRCRAFT SPECS

Perhatian berikutnya adalah membandingkan kinerja terbang kedua drone keluarga DJI Mavic ini yang terlihat mirip-mirip. Dari sisi kecepatan terbang naik (ascend rate) masih lebih unggul DJI Mavic Pro ketimbang Mavic Air, Tapi kecepatan terbang horizontal pada sport mode, DJI Mavic Air unggul tipis sekali, itupun untuk pengujian tanpa angin, dimana kedua drone di claim mampu terbang mendekati angka 65 Km/J.

Nah selanjutnya soal FLIGHT TIME, ini yang cukup menjadi perhatian bagi para droner termasuk saya. DJI Mavic Pro masih lebih unggul soal flight time ketimbang DJI Mavic Air. Dalam keadaan tak berangin, DJI Mavic pro diklaim mampu terbang melayang ditempat (hover) selama 24 menit, sedangkan DJI Mavic Air hanya mampu bertahan sampai 20 menit saja. 

 Dalam spesifikasi teknisnya DJI mengklaim bahwa DJI MAVIC PRO mampu terbang sampai sejauh 13 km, sementara DJI Mavic Air hanya sampai 10 Km saja. Tapi ingat ya, itu dalam kondisi tak berangin, dan pengalaman saya, di kota hampir tak mungkin sinyal transmitter mampu menembus lebih dari 3km, karena masalah kepadatan frequkuensi pemancar radio dari HP, microwave, wifi, pemancar radio, TV, dll.

Kedua Drone baik Mavic Pro & Mavic air digerakan oleh battere pintar (Intelligent Battery) yang digerakan oleh Lipo Battery dengan 3 Sel didalamnya dengan kisaran tegangan 12v. Tapi karena bobot Mavic Air lebih kecil, kapasitas batterenya hanya 2375 mah sedangkan Mavic pro jauh lebih besar yaitu 3830 mah. Ini artinya DJI Mavic Air memiliki battere yang kurang lebih 40% lebih kecil dibanding DJI Mavic Pro. 

DJI MAVIC AIR Remote Control
DJI MAVIC AIR Remote Control


REMOTE CONTROL

Awal pertama saya mencoba DJI MAVIC PRO, saya amat puas dengan desain remote control drone tersebut yang sangat kecil. Maklum, dulunya saya menggunakan remote universal untuk drone rakitan, yang besarnya 3x dari ukuran remote DJI Mavic ha ha ha. Nah yang menarik bagi saya pada desain remote DJI MAVIC Air adalah sticknya yang bisa dilepas, ini cukup menarik karena dengan bisa dilepasnya stick, maka penyimpanan remote bisa jauh lebih ringkas ketimbang remote yang sticknya tidak bisa dilepas. Oh ya, kalo kita tidak berhati-hati dalam mengemas remote control, alih-alih sticknya bisa patah karena terbentur-bentur saat kita travelling.

Dari sisi teknis, kedua remote control baik MAVIC PRO dan MAVIC air tidak memiliki beda yang significant dalam hal performa, tapi pada remote MAVIC AIR tidak dilengkapi display LCD. Hmm pentingkah display LCD pada remote control ?  Buat saya sih penting, mengapa ?  terkadang aplikasi DJI Go Apps pada smartphone yang kita gunakan saat terbang tak jarang mengalami CRASH, dalam keadaan smartphone mati, saya masih bisa melihat flight parameter seperti sisa level batere pada LCD remote. Ya,  minimal masih memberikan kepercayaan diri saat terbang dengan smartphone mati... ha ha ha.

Kedua drone DJI Mavic ini sama-sama memerlukan aplikasi DJI GO 4 untuk mengendalikannya, dari spesifikasi teknisnya sekilas mirip, HANYA ada satu hal yang mengganjal saya yaitu LATENCY. DJI mengklaim latency DJI MAVIC Air adalah: 170 - 240 ms sedangkan DJI MAVIC PRO: 160-170ms. Yang artinya latency Mavic Pro lebih baik ketimbang Mavic Air, ini karena ada perbedaan system dalam mentransmisikan gambar dari drone ke transmitter, DJI MAVIC PRO menggunakan teknologi Ocusync sementara DJI Mavic Air menggunakan sistem enchanced Wifi. Latency paling terasa pengaruhnya saat kita melihat streaming video saat terbang, dimana terjadi delayed antara kondisi nyata dengan kondisi yang terlihat pilot melalui layar. Sederhananya saat terbang mendekati objek, saat pilot melihat melalui layar jaraknya masih jauh, kenyataannya jaraknya lebih dekat dari yang sesungguhnya dilihat pilot, ini akibat faktor keterlambatan transmisi data (latency) pada transmisi data.

Selain itu, kedua remote ditenagai oleh sumber battere dengan ukuran yang sama, tapi karena remote DJI Mavic Air tidak memiliki LCD, maka sudah pasti durasi kerjanya lebih unggul tipis ketimbang remote DJI Mavic Pro.

DJI Mavic Air dalam kondisi terlipat, sangat kecil !


FITUR TERBANG PINTAR / INTELIGENT FLIGHT

Ini sangat penting, karena tanpa fitur inteligent flight saya jamin bahkan kita semua akan kelabakan menerbangkan drone sekecil ini dengan mode full manual dimana kita harus mengatur dan menyeimbangkan putaran mesin pada ke-4 rotornya secara manual. Fungsi penunjang kemudahan terbang yang utama yaitu komponen IMU & GNSS terlihat pada kedua drone masih menggunakan teknologi yang sama dengan dukungan GPS & GLONASS. Ini artinya kedua drone tidak berbeda dalam hal akurasi hovering, kemampuan mendapat signal GNSS, dll. 

Fitur berikutnya yang menurut saya merupakan salah satu big leap dibanting drone jaman rakitan adalah fitur vision sensing, dimana drone dilengkapi kamera untuk mendeteksi objek yang menghalangi lintasan terbang bahkan dilengkapi kamera bawah untuk membantu pilot dalam hal pendaratan yang presisi. Ini amat sangat disukai baik oleh pilot drone professional maupun amatir. DJI Mavic pro memiliki 2 arah vision sensor yaitu didepan dan kebawah, sementara DJI Mavic Air memiliki 3 arah vision sensor selain kedepan dan kebawah juga kebelakang. Ya lumayan, saat terbang mundur kita tak perlu kawatir menabrak, alangkah lebih baik lagi bila kedepannya juga dilengkapi vision sensor baik di kiri maupun kanan drone. Jadi untuk masalah vision sensing, DJI Mavic Air jelas lebih unggul ketimbang DJI mavic pro, tapi dalam hal kualitas kamera vision sensing, kedua drone masih menggunakan teknologi kamera yang sama yang membutuhkan cahaya minimal 15 lux agar vision sensing berfungsi sebagaimana mestinya. Artinya ?  Kalo terbang gelap, vision sensing tidak berfungsi sama sekali loh !


FITUR CAMERA 

Nah, ini jelas perhatian UTAMA bagi saya dan pengguna drone lainnya yang berkecimpung dibidang foto udara dan video udara. Dari segi teknis & teknologi kamera, kedua drone baik DJI MAVIC PRO maupun DJI MAVIC AIR masih menggunakan generasi teknologi yang sama. Sensor kamera yang merupakan inti penghasil gambar masih menggunakan sensor CMOS berukuran 1/2.3" yang umumnya digunakan pada kamera jenis pocket dengan resolusi 12 Megapixel, sedangkan DJI Mavic pro pada website DJI di claim 12,3 Megapixel, tapi bagi saya pribadi sih untuk kedua drone ini sama saja tidak memberikan perbedaan yang wow. Sedangkan lensa DJI Mavic Air sedikit lebih wide dengan area cakupan 85° (setara 24mm pada format 35), sedangkan DJI MAVIC PRO memiliki lensa dengan area cakupan 78.8° (setara 28mm pada format 35). Perbedaan ini bukan sebagai keuunggulan atau kekurangan, bagi pecinta aerial landscape tentunya kamera dengan coverage lebih lebar lebih asik, tapi untuk mengambil aerial video objek yang bergerak seperti mobil, manusia, kapal, kamera dengan coverage sempit lebih asik, dimana drone bisa terbang lebih jauh dari objek serta memiliki keleluasaan dalam bermanuver. So bagus mana lensa Mavic Air atau Mavic Pro ?  Ini ibarat pertanyaan bagus mana lensa wide dan lensa tele ?  Dua-duanya punya spesialisasi tersendiri.

Kemampuan ISO camera di claim DJI MAVIC Air mampu mengakomodir iso 100-3200, tapi bagi saya pribadi, range iso dengan noise yang dapat ditolerir maximum 1/4 dari kemampuan maksimal kamera. Selebihnya menurut saya tidak memenuhi standar kualitas yang baik, ini pendapat pribadi loh ! :) Jadi dalam hal ISO, kedua drone tidak ada perbedaan yang berarti.

Dari sisi fitur VIDEO recording kedua drone memiliki perbedaan yang cukup significant, DJI Mavic air unggul lumayan dengan mengakomodir max bitrate sampai 100 mbps sementara DJI Mavic pro hanya mampu sampai 60 mbps. Ini artinya buat yg seneng melakukan color grading pada footage video boleh seneng dikit deh dengan peningkatan ini, meskipun belum masuk ke level professional color grading tapi ya cukup oke lah !  Tapi buat pengguna rekreasi, tidak ada beda melihat video hasil dari MAVIC Air maupun Mavic Pro. Sedangkan, Dalam hal resolusi video, kedua saudara drone DJI Mavic ini mampu merekam video dengan resolusi maksimal 4K dengan frame rate 30fps. Tapi DJI Mavic Air unggul dibidang kemampuan slow motion recording dengan resolusi 1080p mampu merekam dengan frame rate sampai 120 frame per detik, sementara DJI Mavic Pro bukannya tak mampu membuat video slow motion, hanya saja kemampuannya hanya sampai 96 fps saja. Ini artinya DJI Mavic Air memiliki bandwidth image prosesor yang lebih cepat dibanding DJI Mavic Pro, tapi apakah perbedaan 24 frame tambahan pada fitur slow motion video menjadi sesuatu yang sangat menarik ?

DJI AIR in Action (sumber website DJI)



FITUR LAINNYA

Fitur lainnya seperti Panoramic Spere, Active tracking, HDR, merupakan fitur yang dihasilkan dari kemampuan software daripada kedua sistem drone tersebut. Tapi pihak DJI bisa saja tidak melengkapi fitur tersebut pada drone lamanya meskipun secara hardware mampu. Hal ini semata merupakan teknik marketing semata. Fitur-fitur ini tidak saya bahas, karena saya lebih mementingkan aspek penerapan teknologi terbaru dalam hal memilih drone pabrikan.


HARGA

Dari sisi Harga Jual, DJI MAVIC AIR lebih murah 200 Dolar Amerika ketimbang kakaknya DJI MAVIC PRO, hal ini dikarenakan terjadi pemangkasan biaya produksi komponen battere yang lebih kecil, frame yg lebih kecil, juga Remote yang tidak dilengkapi LCD. Perbedaan 200 Dolar ini cukup significant loh, karena DJI MAVIC AIR sudah dilengkapi internal memory sebesar 8 GB. 


KESIMPULAN AKHIR

Ini pendapat pribadi saya loh ya, buat saya yang sudah memiliki drone DJI MAVIC PRO, belum terlalu urgent untuk segera memiliki DJI MAVIC AIR, karena belum ada fitur yang bener-bener WOW yang mampu mengalahkan semua yang dimiliki kakaknya DJI MAVIC air ini. 

Tapi untuk new comer atau mereka yang baru akan membeli sebuah drone pabrikan, keberadaan DJI MAVIC AIR ini sangat amat patut dijadikan pertimbangkan, terutama bagi mereka yang naksir DJI SPARK tapi fiturnya dianggap terlalu minimalist. Keberadaan DJI MAVIC Air ini jelas melengkapi line up produk drone DJI yang memang memiliki reputasi paling teruji di dunia ini.

Demikian tulisan kecil saya mengenai drone DJI MAVIC AIR, feel free untuk diskusi, mohon maaf apabila ada kesalahan persepsi maupun kekeliruan data. Tulisan ini saya buat mengacu pada perbandingan spesifikasi DJI Mavic Air & Mavic Pro serta pengalaman saya menggunakan drone DJI MAVIC PRO.


Penulis adalah Film Maker & Pilot drone di:
www.anrilfilm.com
www.helicamindo.com



Komentar

  1. Paparan yang bernas. Terimakasih Guru.
    🙏

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat, makasih Kak.

    BalasHapus
  3. Terimakasi Bapak, ditunggu tulisan berikutnya.

    BalasHapus
  4. apakah mavic air bisa dilibatkan dalam drone untuk pekerjaan?

    BalasHapus
  5. jika anda butuh nomor togel di jamin 100% tembus silahkan hub AKI SAJIWO di nmr hp beliau 085-322-061-788 terimah kasih

    BalasHapus
  6. Bos,, ada jual kameranya kh

    BalasHapus

Posting Komentar

TULISAN LAINNYA

Ada apa di Kabupaten Fakfak Papua Barat ?

Jasa Fotografi & Video Ditawar sadis, berapa sih harga yang wajar ?