Jasa Fotografi & Video Ditawar sadis, berapa sih harga yang wajar ?




Hari ini di Whatsapp group bertema fotografi beredar viral lagi sebuah screen shoot percakapan calon customer yang sedang menawar jasa foto dan video pada seorang fotografer entah siapa. Dari percakapannya terlihat cukup sadis dimana jasa fotografer untuk sebuah acara ditawar hanya seratus ribu rupiah, sementara sang client ini pun juga menuntut ada video dengan harga yang sama yakni seratus ribu rupiah, lalu jasa editing dinilai 50 ribu dan transportasi 50 ribu. Total untuk JOB ini fee sang fotografer yang harus merangkap videografer ini adalah Rp. 300.000,- untuk bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 15.00, karena biasanya fotografer professional wajib standby 1 jam sebelum acara dimulai.

Bisnis Foto Pre Wedding (property Anril Photography)

Baiklah, sebagai orang yang berkecimpung di bisnis seni fotografi sejak 2006, dari mulai jasa foto pre wedding,wedding, film dokumenter, iklan, video company profile, aerial fotografi, underwater photography semua sudah saya jajal dan sampai kini masih berkecimpung di dunia bisnis tersebut dan sudah berkembang ke bisnis film, mari saya coba kita bedah semurah itukah modal bisnis fotografi (dan film) sehingga banyak orang berfikir dan berkata, "ah cuma gitu doank, jangan mahal-mahal donk". Benarkah jasa motret atau bikin film itu cuma gitu doank ?  Benarkah kami kami ini adalah pelaku bisnis yang paling happy ? dengan modal dengkul meraup jutaan rupiah tanpa modal operasional yang tinggi ?

"Buktinya banyak yang mau kok ditawar harga segitu ?  berarti memang kalian patok harga terlalu mahal.", ini juga dalih yg banyak kita dengar di dunia bisnis jasa foto dan video. Saya coba jelaskan, kenapa demikian. Ini semua berdasarkan pengalaman pribadi dan temen-temen yang berkecimpung di dunia bisnis seni foto dan video. Ada kalanya saat kita merintis bisnis, promosi awal berupa harga promosi atau bahkan jasa gratisan kita obral hanya demi meraih pengalaman dan portfolio. Lha buat apa ?  Agar next project kita punya referensi sampel kerja kita ke potensial customer dan kita bisa bilang, "Ini loh om tante hasil kerja kita contohnya seperti ini... Yang seperti ini tarifnya 3 juta.". Padahal client sebelumnya itu belum tentu membayar 3 jt (ha ha ha). Itu lah sebabnya kenapa akan ada saja orang yang mengambil tawaran sadis anda untuk sebuah jasa fotografi atau video.

Underwater photography untuk prewedding, kameranya seharga Honda Jazz
(property of Anril Photography)

"Ah ngak juga, temenku juga dapet kok fotografer murah meriah, hasilnya bagus, dan udah pengalaman mengerjakan project seperti ini". Ya, bisa juga. Karena apa ?  Kebanyakan dari kami pelaku bisnis fotografi dan video ini job datang mengikuti pasang surut. Ada kalanya ramai adakalanya sepi. Sewaktu sepi operasional cost tetap harus jalan alias BU (butuh uang). Disaat-saat ada kebutuhan mendesak alias BU, tak jarang fotografer professional pun dengan amat TERPAKSA akan menerima tawaran sadis anda meskipun dalam hatinya ia berteriak. Dalam keadaan anda seberuntung ini, maka perlakukanlah fotografer tersebut sebaik mungkin, kasih dia makan dan minum yang layak, perlakukan dia dengan baik, tak perlu banyak menuntut, karena he/she is your hero at that time !  ha ha ha....  Kalo kamu memperlakukannya tidak baik itu berarti kamu sudah menindas dia, kamu pun punya bisnis kan ?  ati ati ntar keadaan berbalik karena dunia itu adil he he...

Saat ditawar sadis sebenarnya dalam hati kecil semua pelaku bisnis fotografi akan kesal dan berteriak, namun terima kasih atas kesabaran mereka yang tinggi dan patut di apresiasi bila mereply tawaran anda dengan sopan. Itu sebabnya screen shoot model seperti ini sangat mudah viral dikalangan pelaku bisnis seni baik itu fotografi, film maker, designer, dll.

Nah sekarang saya coba kupas, modal apa aja sih bisnis fotografi dan video itu ? Benarkah mereka itu modal dengkul saja meraup jutaan rupiah ?

Makin mahal kamera, ditangan yg tepat, akan makin bagus hasilnya


INVESTASI KAMERA

Ini sepertinya peralatan utama yang wajib dimiliki seorang photographer / film maker dalam menjalankan tugasnya. Memiliki bukan berarti membeli, bisa saja dia menyewa, tapi tetap costnya sama. Investasi Kamera itu luar biasa mahal dan depresiasinya luar biadab ha ha ha. Anggaplah tahun ini membeli Kamera DSLR seharga 18 juta rupiah, tahun depan, jangan harap laku dijual 15juta dalam waktu cepat. Ya betul hitungan tahun sudah turun lebih dari 10%, lebih-lebih dari mobil depresiasinya. Harga kamera DSLR itu ada yang 18juta bahkan sampai mendekati 100 juta rupiah, tergantung merek dan tipenya 

Kamera butuh banyak peralatan penunjang yang tidak murah


INVESTASI PERLENGKAPAN KAMERA
Lensa ?  Lensa prime harganya dari 5 juta sampai ratusan juta. Makin mahal lensanya ditangan fotografer yang tepat hasilnya makin wow !  Keliatan banget deh mana pake lensa murah dan mana pake lensa mahal. Itu baru lensa, belum tripod, tas, flash, dan lain-lain. Dalam setiap tugas fotografer professioanl biasanya membawa peralatan belasan sampai ratusan juta di ranselnya. Lalu ranselnya mau pake ransel abal abal yang talinya mudah sobek ?  ha ha... ransel lowepro harganya 2-3jt loh. 

INVESTASI DRONE
Perkembangan teknologi foto dan video semakin maju, jaman sekarang fotografer kalo gak punya drone dianggap amatir oleh sebagian kalangan client.  Beli drone investasinya minimal belasan sampai puluhan juta. Depresiasinya ? hehehe sami mawon luar biadab tingginya. Lalu resikonya ?  Ha ha ha... sekali jatuh atau nabrak .... Hilanggggg permataku !!! ha ha ha 

Investasi Drone dan perlengkapannya (Courtesy of HELICAMINDO)

Investasi Drone dan perlengkapannya (Courtesy of HELICAMINDO)

INVESTASI PC / KOMPUTER / NOTEBOOK
Habis motret gak mungkin donk gak diolah pakai komputer ?  Perlu Komputer dengan spesifikasi mid end minimal untuk melakukan olah digital foto, apalagi video ?  Harga VGA cardnya aja sekarang 2jt an naik terus, tapi ketika dijual harganya drop ha ha. Investasi Komputer ini pun bukan barang murah, perlu belasan juta rupiah juga, dengan nilai jual kembali yang cukup rendah. 
 
INVESTASI KANTOR & RUANG KERJA
Ruang kerja di bisnis fotografer gak bisa asal-asalan. Core bisnis seni adalah menjual kreatifitas. Kreasi erat kaitannya dengan inspirasi, gimana bisa kreatif kalo ruang kerjanya sempit, bau, panas ?  AC sepertinya wajib, karena komputer dan peralatan penunjangnya akan berumur pendek bisa ditempatkan di ruang yang sirkulasinya jelek dan panas. Bisa dikalkulasikan berapa biaya listrik bulanannya juga. Juga jangan lupakan investasi sewa kantornya, jangan sampai client kita waswas membayar ketakutan ditipu hanya karena kita tidak punya kantor. 

INVESTASI SOFWARE, HARDISK & CLOUD
Software yang kita gunakan untuk editing itu harganya mahal loh, tapi thanks to Adobe yg sekarang membuat price plan bulanan, sehingga kita bisa menggunakan software original dengan biaya yg relatif murah dengan skema bayar bulanan. Tapi tetep itu pun cost, belum lagi berlangganan cloud untuk menyimpan file-file foto anda. "Mas, foto-foto wedding kita tahun lalu terhapus mas, bisa kirim lagi gak file mentahnya ?" . Oh siap, masih kita simpan di google drive. Ini pun cost bulanan loh :D 


Anekaragam peralatan penunjang (Coutesy of ANRIL FILM)

INVESTASI PENINGKATAN SKILL
 Bisnis seni apapun itu, bukanlah sebah prestasi yang berujung. Ibarat sekolah sudah dapat sertifikat / ijazah, sudah selesai dan sisanya kita tinggal mengeruk keuntungan darinya. Seni dan inspirasi harus terus digali dan dikembangkan. Seniman biasanya berinvestasi Quota Internet yang lebih besar dari orang biasa untuk sekedar mencari informasi atau belajar suatu hal baru dari youtube. Kadang juga seniman perlu berinvestasi melakukan percobaan / eksperimen dengan biaya sendiri. 

INVESTASI MENJAGA MOOD 
Kreativitas & Inspirasi ini merupakan Core dari binsis seni apapun itu termasuk seni fotografi dan film. Lalu gimana caranya orang bisa berkeasi bila dalam keadaan tertekan, stress, bosan ? Seniman biasanya banyak meluangkan waktu refreshing, jalan-jalan, untuk apa ?  untuk menjaga mood, mencari ide, mencari inspirasi dari berbagai tempat, dari siapapun yang ia temui. Dan ini adalah BIAYA loh... he he he.... Terkesan mengada-ada, tapi this is real !  

Bisnis Foto Udara dengan drone memiliki Resiko Tinggi (Courtesy of HELICAMINDO)

INVESTASI KENDARAAN
"Ih kok fotografer wedding kita pake ojek sih ?  kalo telat pas resepsi nikah kita gimana ?  wah gak modal banget nih fotografer", celoteh pengantin yang sedang waswas menunggu kehadiran fotografer di hari pernikahannya. Nah ?  bisnis fotografi dan film juga perlu investasi kendaraan yang layak. Sewa atau invest tetep aja biaya. 

INVESTASI PENAMPILAN 
"Ih kok fotografer kita lusuh begini, bisa gak nihh motretnya ?"
"ih kok fotografernya handphonenya jadul.... gak bonavid banget ya ? jangan-jangan ntar hasil fotonya ala jadul pula".
"Loh kok notebook fotografernya masih Pentium 3 ?  serius gak nih dia bisnis foto ?"
HAhaha.... pada dasarnya investasi penampilan pun diperlukan di bisnis fotografi dan film.
Nah itu kira-kira modal yang harus dikeluarkan oleh seorang yang serius & pengalaman di bidang bisnis fotografi dan film making. Memang mahal !  Jadi ketika anda deal dengan seorang fotografer atau film maker berharga mahal, anda bukan saja sedang membeli hasil foto / videonya, tapi anda menggunakan namanya, keprofesionalannya, dan pengalamannya. Bagus atau tidak sebuah hasil karya seni itu adalah penilaian yang tidak memiliki standar baku. Tapi yg pasti anda sedang membeli expertise dan skill orang tersebut.

Dan kadang bukan pekerjaan yang tidak beresiko (Courtesy of ANRILFILM)

Lalu ?  Gak boleh saya menawar sebuah jasa fotografi ?
Bole laaa... tawar menawar dalam berbisnis adalah hal lumah. Kedepankanlah rasa empati dalam menawar, jangan sadis. Coba bayangkan kalo kita di posisinya. Itulah kunci menawar sebuah jasa yang elok. Kalu anda deal dengan seorang seniman dan mampu menjaga mood dia dengan baik dalam sebuah transaksi yang saling menguntungkan, maka kemungkinan anda mendapat hasil yang diluar ekpektasi akan sangat tinggi. Demikian sebaliknya, kalo seniman yg anda hire berkeluhkan sikap anda, hahaha kemungkinan hasilnya pun jelek. Dan semua kecewa !  Tak ada satupun seniman yang ingin berkarya jelek, karena karya seorang seniman adalah kebanggaannya kelak. Tapiiii..... untuk berkarya yang bagus pun perlu biaya yang tak sedikit, itu sebabnya setiap seniman baik itu film maker, fotografer punya plafon harga minimal untuk menjaga kualitas outputnya seoptimal mungkin. Dan sampai hari ini tidak ada standard baku harga. Anda sebagai konsumen harus pintar-pintar memilih pelaku bisnis seni ini dari sisi personal, integritas, pengalaman, cara berkomunikasi, portofolionya. Kalau susah dapet yg cocok, ya deal kan saja selama with in your budget. Karena memilih jasa ini sangat beda dengan membeli sebuah barang nyata.

Lalu, kalau budget saya kecil tapi ingin menghire fotografer, apakah tidak boleh ?
Boleh saja, tapi jika dirasa anggaran anda kecil untuk hire seorang fotografer, coba dirubah model transaksinya menjadi mencari sukarelawan / volunteer. Dengan demikian keduabelah pihak bekerja hanya berdasarkan kerelaan masing-masing. Tidak jarang kok event-event kemanusiaan yang besar melibatkan fotografer-fotografer ternama yang tidak dibayar sepeserpun, semua atas dasar kerelaan.

Demikian sekedar curahan hati saya yang sudah berkecimpung di dunia bisnis ini belasan tahun lamanya, mohon maaf ya kalo ada salah kata. just curcol pokonya...


Kaufik Aril
ANRILFILM


Komentar

  1. bener banget itu bos...pengalaman ane juga itu...

    BalasHapus
  2. Saya ingin hire jasa forographer tp saya tidak tahu sama sekali harga pasaran. Untuk foto2 sendirian / couple yang nantinya akan di post di sosmed kisaran harganya berapa sih pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk bisnis jasa memang tidak ada patokan kisaran harga pak...
      Masing2 fotografer biasanya memasang banderol masing sesuai dengan kalkulasinya mereka sendiri.

      Fotografer bibit yg masih belajar tapi berbakat, biasanya masih memasang banderol rendah, tergantung dari investasi alatnya.

      Sebaliknya fotografer PRO, yg sudah banyak job, mereka akan membanderol sesuai dengan investasi yg telah dia tanam sampai ia jadi sebesar sekarang.

      Lalu apakah fotografer mahal sudah pasti bagus ? dan fotografer murah sudah pasti jelek ? belum tentu, karena setiap orang memiliki selera tersendiri dalam menilai sebuah karya seni. Sebagian orang ada yg menyukai sayur asam, tapi ada juga orang yang tidak menyukai sayur asam. Balik lagi ke karakter serta selera fotografer dan market.

      Selamat hunting pak...

      Hapus
  3. ada sendal jepit juga, sebagai propertis. Semangat om...

    BalasHapus
  4. sayangnya yang baca rata-rata orang yg berkecimpung di dunia yang sama, yang tidak paham mana mau ngerti dengan keadaan photographer.. hehehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

TULISAN LAINNYA

Ada apa di Kabupaten Fakfak Papua Barat ?

Mengintip dan Membandingkan Spesifikasi Drone DJI Mavic Air