Fitur No Fly Zone Drone DJI Apakah Efektif Mengamankan Jalur Penerbangan ?



Industri Drone Fotografi terus berkembang sejak tahun 2015 yang dipelopori dengan membludaknya permintaan pasar atas produk drone DJI Phantom, yang merupakan drone fotografi pabrikan pertama di dunia yang berharga murah, siapapun dapat membelinya hanya dengan merogoh saku berapa juta rupiah saja. Penggunanya di dunia ini mencapai angka jutaan pada tahun 2017. Tentu saja ini menjadi kekawatiran tersendiri bagi kalangan dunia penerbangan khususnya masalah safety. Jangan sampai ada kejadian drone nyelonong bertabrakan dengan pesawat terbang dan mengakibatkan kecelakaan besar.

DJI selaku produsen drone terbesar di dunia menyadari akan potensi bahaya ini, daripada dronenya di banned banyak negara karena dinilai membahayakan, mereka akhirnya membuat fitur pengaman tersendiri untuk mencegah drone nyelonong masuk ke area bandara baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja karena keteledoran pilot. Fitur pengaman itu namanya DJI No Fly Zone system, dimana fitur ini tidak bisa di disable (kecuali di hack) oleh pengguna drone.

Saat drone DJI di aktifkan, system GPSnya akan mendeteksi lokasi secara otomatis, lalu mencocokkan koordinat dengan database yang diupdate secara berkala oleh DJI. Bila koordinat terdeteksi di area terlarang seperti airport, maka otomatis Drone DJI tidak bisa terbang sama sekali. Bila drone di aktifkan beberapa mil dari airport, mungkin drone DJI anda bisa diterbangkan tapi dengan ketinggian yang terbatas. Database No Fly Zone DJI selalu mereka update secara berkala. Oke, sampai disini kelihatannya sistem DJI No Fly Zone ini cukup jitu untuk mencegah drone bertabrakan dengan pesawat ya ?   Oke mari kita bahas lebih lanjut.

Sebagai satu sample kasus disini mari kita bahas tentang Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, yang terletak di tengah pemukiman warga Tangerang. Bila kita cek pada database No Fly Zone DJI maka hasilnya kurang lebih sbb:

DJI NO Fly Zone daerah Bandara Soekarno Hatta Jakarta
DJI NO Fly Zone daerah Bandara Soekarno Hatta Jakarta

Kita bisa melihat area terlarang bagi Drone DJI di daerah bandara soekarno hatta adalah area yang ada pada lingkaran merah. Seluruh area bandara CGK tertutup oleh lingkaran merah yang merupakan pagar virtual ciptaan DJI No fly zone system. Jika kita mengaktifkan drone pada lingkaran merah tersebut, otomatis drone DJI anda tidak akan bisa terbang. Ini berlaku untuk semua drone pabrikan dari DJI termasuk DJI Phantom, DJI Inspire, DJI Mavic, dan DJI Spark. Tentu saja tidak berlaku untuk drone rakitan yang menggunakan flight controller dari DJI.

Sekilas sistem No Fly Zone DJI ini terlihat aman ya ?  Cukup buat kita para pengguna jasa pesawat terbang untuk tenang tanpa kawatir pesawat yang kita tumpangi tiba-tiba bermasalah karena ditabrak drone. Tapi mari kita telaah lebih jauh, dengan membayangkan pesawat terbang sedang landing menuju ke landas pacu 25L dan 25R di Bandara Soekarno Hatta ini. Sebagai acuan ilustrasi, saya gunakan aplikasi flight radar untuk melihat data pesawat yang sedang melakukan pendekatan akhir / final approach untuk landing ke airport CGK.


Situasi nyata pesawat komersil sedang melakukan pendekatan akhir pendaratan di Bandara CGK dari Flightradar24

Data diatas diambil dari system FLIGHTRADAR24 yang merupakan aplikasi realtime data penerbangan diseluruh dunia dengan mengandalkan data ADS-B yang dipancarkan langsung dari setiap pesawat komersil di seluruh dunia. Dari data diatas, pesawat Batik Air 6893 sedang melakukan final approach / pendekatan akhir ke runway 25L bandara Soekarno Hatta, ketinggian pesawat berada pada 1500 feet dpl, yang bila kita konversikan ke meter kurang lebih adalah 500 meter dpl. Selanjutnya pesawat akan terus mengurangi ketinggiannya sampai mendarat di landas pacu bandara Soekarno Hata. 

Jika dilihat spesifikasi drone-drone DJI pabrikan tipe DJI Phantom dan Mavic, drone tersebut mampu terbang sampai ketinggian maximal 500 meter dpl. Ini berarti drone-drone DJI bisa bebas berkeliaran di area perlintasan pesawat di dekat Bandara dimanapun di dunia. Dan juga SANGAT MUNGKIN, drone bertabrakan dengan pesawat terbang baik pada saat landing maupun take off di bandara manapun di dunia, meskipun sudah dilakukan restriksi area penerbangan.

System No Fly Zone DJI saat ini, memang betul berhasil menciptakan benteng virtual untuk mencegah drone masuk ke area bandara, TAPI tidak mampu mencegah drone masuk ke area perlintasan pesawat baik pada saat fase landing maupun fase take off.

Ini jelas membahayakan, karena fase pendaratan dan take off/climb sangat kritis pada sebuah penerbangan. Bisa dibayangkan bila pesawat saat final approach dibawah decision height, dimana pesawat sudah tak mungkin membatalkan pendaratan, tiba-tiba mengalami gangguan mesin akibat drone masuk kedalam jet dan menyebabkan kebakaran.

Begini seharusnya area NO FLY ZONE di bandara soekarno hatta
Begini seharusnya area NO FLY ZONE di bandara soekarno hatta

Ilustrasi diatas adalah bagaimana seharusnya DJI menerapkan area No Fly Zone system di bandara-bandara di dunia, termasuk Soekarno hatta. Area no flyzone seharusnya berbentuk persegi panjang bukan lingkaran seperti saat ini.  Dengan menggunakan area lingkaran seperti saat ini memang secara cost jauh lebih murah ketimbang menciptakan pagar berbentuk persegi panjang ini. Diperlukan algoritma pengolahan data airport yang lebih kompleks ketimbang berbentuk lingkaran.

Akhir kata, keselamatan penerbangan bukan semata tanggung jawab produsen drone, tapi ada di pundak kita semua selaku pegiat foto dan video udara dengan drone. Gunakan drone kita secara bertanggung jawab. Semoga tidak pernah ada kejadian dimanapun drone menabrak pesawat, dan semoga juga DJI serta produsen drone lainnya mengupdate system No Fly Zone mereka agar bisa melindungi dunia penerbangan dari kejadian yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Penulis: Kaufik Anril, Pilot Drone HELICAMINDO
(C)HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG

Dilarang mencomot artikel ini tanpa menuliskan sumbernya !  Google mampu mendeteksi ke orisinilan tulisan anda.



Komentar

  1. Bagai mana kalau kita berada di zona lingkaran berwarna kuning bg,
    Kebetulan sy berada di zona kuning setelah merah,biru.
    Peringatan dr remot berbunyi terus, apa masih boleh sy terbang.

    BalasHapus

Posting Komentar

TULISAN LAINNYA

Ada apa di Kabupaten Fakfak Papua Barat ?

Jasa Fotografi & Video Ditawar sadis, berapa sih harga yang wajar ?

Mengintip dan Membandingkan Spesifikasi Drone DJI Mavic Air