Berkunjung Ke Festival Teluk Jailolo 2018

Festival Teluk Jailolo 2018 - Satu Dekade Festifal Teluk Jailolo


Beberapa bulan lalu saya di hubungi rekan penyelam Kang Adit yang merupakan salah satu pentolan diver di Kota Ternate, katanya mau mengundang saya untuk jadi juri Video Competition yang akan diselenggarakan dalam rangka event Festival Teluk Jailoo 2018. Wah, seneng bukan kepalang yang pasti, mana saya belum pernah ke Jailolo sebelumnya, tapi saya meyakinkan dulu ke Kang Adit, bahwasannya kredibel gak nih saya kalo jadi juri ?  Oh kredible dijawabnya katanya, karena saya suka bikin video traveling begitu.

Singkat cerita, akhirnya Kamis 3 Mei 2018 kemarin pesawat Sriwijaya yang menerbangkan saya dari Bandung, mendarat dengan selamat di Kota Ternate yg berdasarkan hasil googling, merupakan ibu kota sementra Provinsi Maluku Utara. Ke ternate sendiri sebetulnya sudah yang ke-3 kalinya mungkin, tapi kalo ke Jailolo sendiri memang belum pernah Tahun 2014 lalu pernah menjelajahi Halmahera Selatan sampai ke Pulau Bacan, tapi tidak ke utara. Jadi mayan deh mengunjungi daerah baru selalu exciting buat saya.

Sebelum mendarat, saya disuguhi pemandangan Pulau Halmahera, Ternate dan Tidore yang indah, dengan langit yang biru cerah bak surga tropis. Tak pakai lama, saya sudah dijemput oleh Bang Wawan yg merupakan team penyambut, kebetulan saya terbang bersama Miss Scuba Indonesia 2017 yaitu Madhina karena sama sama orang bandung, tapi belum sempat kenal sebelumnya. Sempet dibawa jalan-jalan keliling kota bersama bang Wawan sebelumnya, sampai akhirnya kita tiba di kantor dive center NASIJAHA, salah satu dive center pioner di Kota Ternate asuhan Kang Adit c.s.

Gak pakai lama, setelah seluruh peserta Fun Dive Trip dalam rangka Festival Teluk Jailolo 2018 ini berkumpul, kami menyeberang dengan menggunakan 2 speedboat ke Kota Kecil Jailolo yang merupakan ibu kota Kabupaten Halmahera Barat. Perjalanan cukup singkat tak sampai satu jam dengan speedboat berkekuatan 2x250pk ini. Setibanya di dermaga VIP Kota Jailolo kami disambut team setempat untuk menikmati makanan khas lokal, dari pisang goreng, air guraka, ubi, ikan, roti, dll.

Bentor di Jailolo keren-keren full sound system

Selepas mengisi perut, kami semua team Fun Diver dalam rangka Festival Teluk Jailolo diantar ke Hotel Villa Gaba & de HOEK, dengan menggunakan bentor (Becak Motor) yang keren keren dengan full sound system haaha, pemandangan yg langka, di Jakarta sih gak ada yg pasti. Oh ya perlu kita jelaskan bahwa, Dalam Rangka Festival Teluk Jailolo ini, selain diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat Maluku utara, juga fun diving Jailolo + lomba video ini diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Halmahera Barat. Salut kepada pemerintah setempat yang sinergis melakukan promosi potensi daerahnya. Oh ya festival Teluk jailolo 2018 ini bertepatan dengan 10 kali diselenggarakannya Festival Teluk Jailolo sejak tahun 2008 loh !

Malam hari waktunya briefing teknis untuk lomba video underwater yang memang target pesertanya adalah amatir. Saya menyampaikan bahwa promosi daerah wisata tak selalu harus menggunakan profesional fotografer & film maker. Dengan adanya sosial media, promosi daerah dengan mengandalkan konten buatan professional & amatir sama efektifnya dan malah saling melengkapi. Contohnya begini, ketika kita melihat sebuah iklan promosi daerah dalam bentuk film professional, pasti ada saja komentar yang berkata, "ah itu kan dibuat oleh film maker pro, pasti bagus, aslinya belum tentu sebagus itu.". Itulah gunanya ada video versi amatir yang dibuat apa adanya, dengan skill dan alat yang terbatas, hasilnya lebih dipercaya oleh masyarakat umum.

Nah, konsep video competition di Festival Teluk Jailolo 2018 kali ini pun mengadopsi konsep seperti itu, dimana kita menyelenggarakan sebuah kompetisi video yang santai, tidak terlalu formil, lebih mirip ke games. Tapi hadiah yang di sediakan panitia, lumayan juga loh !  Dibanding effort yg dikeluarkan sangat worthed. Peserta dengan modal smartphone saja sudah bisa mengikuti lomba video ini, karena smartphone jaman now ini sudah dilengkapi banyak fitur untuk mengedit video sederhana sekalipun.

Nah, karena saya jadi juri, otomatis, harus memberi contoh juga kepada para peserta, yaitu membuat video dengan peralatan seadanya, yaitu sebuah HP, action cam, dan drone, dimana setiap malam saya harus mengupload satu konten video di instagram saya sebagai bukti bahwa video yg dibuat dengan grade amatir pada hari itu juga www.instagram.com/kaufikanril .

Keesokan harinya, pagi hari kita semua dijemput, saya bergabung dengan crew MNC TV dari program Let's Go, ada presenternya Miss Aisha Gray dan produsernya Kang Jajang ti bogor tea beserta seluruh jajarannya, hadeuh jadi speak sundanese deh. Sebelum naik ke boat, sempet ketemu Kaka Slank yang baru ajah selesai menyelam, dan harus persiapan karena malanya akan konser di alun-alun teluk Jailolo.

Kaka Slank salah satu artis Indonesia yang hobby menyelam

Diveboat di Jailolo

Dive pertama hari itu kita lakukan di sekitr Pulau Babua, konturnya semi drop off, terumbu karangnya indah berwarna warni. Hiu jenis blacktip dan white tip pun terlihat berseliweran. Hanya saja memang ikan-ikan tidak terlalu banyak, ini permasalahan yang banyak dihadapi oleh daerah-daerah laut yang dekat dengan kota, dimana over fishing selalu menjadi problem. Tapi yang penting rumahnya yaitu (Terumbu Karang) jangan sampai hancur, niscaya dengan manajemen yang baik, ikan-ikan tetap bisa punya nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar secara berkelanjutan (sustainable).

Aerial View Pulau Babua Jailolo Halmahera Barat

Setelah surface interval dan makan siang di pulau mungil nan indah (P. Babua), diving kedua hari itu kami lanjutkan ke Pulau Pastufiri. Disini Vizibility meningkat drastis ketimbang dive 1 yg hanya 12m, disini vizibility jauh lebih jernij mencapai 18m dengan warna-warni terumbu karang yang jauh lebih variatif. Juga bisa kita lihat Blacktip shark dan turtle seliweran di spot ini. Oh ya, underwater formationnya cukup keren loh, ada slopenya, ada wallnya, dan ada semacam tembok yang memisahkan kedua sisi. Pokoknya layak dive deh dsini !

Sore hari, sambil menikmati sunset di Villa Gaba, menyeruput kopi hitam yang sudah dihidangkan di area restoran. Oh ya, villa Gaba ini satu-satunya penginapan bernuansa resort yang ada di Jailolo. Fasilitasnya OK, kamar tidur AC, dengan kamar mandi dalam.

Villa Gaba di Jailolo

Keesokan harinya, saya diberi 2 opsi oleh Kang Adit, mau gabung dengan team MNC ke Lolada atau mau ikutan tim fun diving. Karena waktu datang di dermaga VIP, saya melihat foto air terjun ke laut yang ada di Lolada, maka spontan saya pilih untuk gabung ke Loloda. Air terjun yang langsung ke laut ini jarang jarang ada, dan biasanya lokasinya sangat jauh / sulit untuk dijangkau. Jadi jelas kesempatan ini tidak akan saya lewatkan.

Perjalanan dimulai dari dermaga Jailolo, dengan kapal cepat yang nyaman, AC diruang VIP nya dinginnya polllll kayak di kulkas hahaha. Ini banyak salah kaprahnya, AC itu Air Conditoned bukan Air Cooler euy.... tapi sayang AC unitnya di lock, jadi gak bisa di atur temperaturnya. Kurang lebih 2 jam kami semua tiba di Dermaga KEDI, masih di Pulau Halmahera juga, bagian utara dari Jailolo. Seturunnya disini kami disambut oleh masyarakat dengan tarian adat, dan upacara sebagai simbol permohonan izin untuk mengunjungi objek wisata di sekitar Loloda.

Anak-anak dengan baju adat Halmahera dalam rangka Festival Teluk Jailolo


Saya dan team MNC TV pun diberikan satu boat untuk menyeberang ke Pulau Kahatola yang menyimpan banyak pesona indonesia yang jarang dijumpai orang. Spot yang kita kunjungi pertama kali jelas, air terjun Kahatola / Kahatola Waterfall. Sebuah air terjun yang jatuh langsung ke laut dari ketinggian kurang lebih 80m dari permukaan air laut. Airnya dingin / sejuk kata Aisha gray yang sempet mencicipi guyuran langsung dari Air terjun ini. Sementara saya sibuk ambil foto, video, pake HP, dan drone, karena waktu yang disediakan disini cukup sempit.

Aerial View Kahatola Waterfall - Airterjun laut yang berada di Halmahera

Kahatola Waterfall Air Terjun yang airnya langsung ke laut

Formasi tebing-tebing spektakular di Mariporoco tak jauh dari Air Terjun Kahatola


Tak terasa waktu sudah pukul 12.30, sementara waktu kami hanya sampai pukul 14.00 harus sudah kembali ke dermaga Kedi tempat kita turun tadi. Dengan hati berat karena belum puas menikmati air terjun cantik yang langsung ke laut ini, kami harus meninggalkan lokasi dengan sejenak mampir ke lokasi berikutnya yang berjarak tak jauh dari air terjun. Nama tempatnya Mariporoco, dimana kita bisa melihat panorama spektakular berupa tebing-tebing tinggi menjulang diatas laut. Ya, mirip yang ada di Nusa Penida Bali, tapi sayangnya waktu kami disini hanya 15 menit saja, karena dari kejauhan kami melihat Kapal Besar yg membawa kami dari Jailolo mulai bergerak menjauhi dermaga.

Wah, kita ditinggallll neh, panik kami semua, karena kita tau, kalo kapal itu meninggalkan kita, itu berarti kita harus naik speedboat kecil selama 4 jam untuk sampai ke Jailolo. Drone team MNC yang masih terbang segera mendarat, dan kami langsung bergegas mencoba mengejar Kapal Besar kami yang terlihat menjauhi Dermaga Kedi, sambil harap-harap cemas. Setelah signal radio Panitia in-range dan berkomunikasi, ohh ternyata air mulai surut sehingga kapal besar harus menjauh dari dermaga, ha ha ha.... Yaaaah, mau balik lagi sudah tanggung, jadi kami memilih kembali ke mothership daripada ditinggal.

Ramah Tamah bersama Pak Kepala Dinas DKP Pemkab Halmahera Barat

Malam harinya, kami melakukan penjurian untuk menentukan pemenang Video Competition dalam rangka Festival Teluk Jailolo sambil beramah tamah dengan Bapak Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat selaku tuan rumah. Keesokan harinya kami pun kembali ke kota masing-masing. Salut kepada pemerintah daerah Halmahera Barat yang begitu serius mempromosikan potensi wisata daerahnya, semoga seiring kemajuan pariwisata di Halmahera dapat memberikan sumbangsih yang berkelanjutan bagi kehidupan masyarakatnya. Atas undangannya, saya pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia penyelenggara dan masyarakat Halmahera.

Sebenarnya ada banyak sekali foto-foto dan video yang saya ambil, tapi tak mungkin semuanya saya masukan kedalam blog ini, jadi bagi yang mau lihat bisa follow instagram saya di www.instagram.com/kaufikanril .

Penulis adalah Film Maker & Pilot drone di:
www.anrilfilm.com
www.helicamindo.com



Komentar

TULISAN LAINNYA

Ada apa di Kabupaten Fakfak Papua Barat ?

Jasa Fotografi & Video Ditawar sadis, berapa sih harga yang wajar ?

Mengintip dan Membandingkan Spesifikasi Drone DJI Mavic Air